Setelah Xiaomi Redmi note 3, Xiaomi kembali menaikkan standar smartphone kelas bawah dengan meluncurkan Xiaomi Redmi 3 di awal tahun 2016 ini. Apakah produk ini mampu memikat hati konsumen mengingat pertarungan kelas bawah yang semakin sengit?
Di dalam official auto biografinya sang revolusioner Steve Job mengatakan bahwa ia akan melakukan perang nuklir untuk Android, alasannya dikarenakan ia merasa bahwa Android meniru habis-habisan sistem operasi iOS. Berbicara masalah meniru atau terinspirasi, sekitar beberapa tahun yang lalu muncul custom ROM Android yang sangat mirip dengan iOS yang disebut dengan nama MIUI, MIUI cukup populer saat itu, kepopulerannya akhirnya membawa Xiaomi memproduksi ponselnya sendiri dan hasilnya sangat sukses karena Xiaomi pada waktu itu menawarkan sebuah ponsel berspesifikasi tinggi dengan harga yang cukup terjangkau atau yang diistilahkan flagship Killer.
Tidak hanya menyasar kelas atas, Xiaomi juga meluncurkan perangkat kelas bawah dengan jajaran redmi yang juga sangat menggemparkan. Sekarang Redmi sudah mencapai seri yang ketiga yang menurut saya produk ini kembali memberikan pukulan terhadap pesaing pesaing lainnya lihat saja spesifikasinya, prosesornya memakai Snapdragon 616 yang merupakan prosesor octacore kelas menengah ke atas atau versi pembaruan dari yang dipakai oleh Xiaomi MI4i. Perlu diketahui juga processor ini memakai arsitektur big little. Ram-nya sebesar 2 GB, internal storage antara 16 GB atau 32 GB dan masih bisa diperluas dengan menggunakan micro SD. Menurut saya memang RAM 2 GB adalah RAM minimum yang harus ada di perangkat Xiaomi agar performanya lancar mengingat MIUI sangat haus terhadap RAM. Tetapi GPU yang digunakan pada perangkat ini masih menggunakan Adreno 405 yang merupakan GPU kelas bawah.
Tidak hanya menyasar kelas atas, Xiaomi juga meluncurkan perangkat kelas bawah dengan jajaran redmi yang juga sangat menggemparkan. Sekarang Redmi sudah mencapai seri yang ketiga yang menurut saya produk ini kembali memberikan pukulan terhadap pesaing pesaing lainnya lihat saja spesifikasinya, prosesornya memakai Snapdragon 616 yang merupakan prosesor octacore kelas menengah ke atas atau versi pembaruan dari yang dipakai oleh Xiaomi MI4i. Perlu diketahui juga processor ini memakai arsitektur big little. Ram-nya sebesar 2 GB, internal storage antara 16 GB atau 32 GB dan masih bisa diperluas dengan menggunakan micro SD. Menurut saya memang RAM 2 GB adalah RAM minimum yang harus ada di perangkat Xiaomi agar performanya lancar mengingat MIUI sangat haus terhadap RAM. Tetapi GPU yang digunakan pada perangkat ini masih menggunakan Adreno 405 yang merupakan GPU kelas bawah.
Pertanyaannya, Apakah masih bisa untuk dipakai bermain game berat? Ternyata dengan spesifikasi tersebut pengalaman bermain game terasa cukup menyenangkan di perangkat ini, game-game berat masih bisa dimainkan dengan lancar dengan setting grafis medium.
Layar IPS 5 inchi beresolusi 720p cukup bagus, sudah tidak ada gap antara layar dan touch panel seperti yang ada pada Redmi 1S. Sayangnya tiga tombol kapasitif yang teletak dibagian bawah tidak memiliki lampu latar. Terdapat pula IR blast yang berguna sebagai remote kontrol untuk barang elektronik yang ada di rumah seperti TV atau AC dan yang menjadi bintang utama di perangkat ini adalah desainnya yang full aluminium. Redmi 3 terlihat sangat premium dan elegant di sisi depan terlihat mewah dan motif dibelakangnya juga mempercantik disainnya, tapi tidak semuanya memakai aluminium, di bagian atas dan bawahnya memakai bahan plastik dengan finishing metal, mungkin karena metal bukanlah material yang baik jika diletakkan di dekat antena karena gelombang elektromagnetik hanya bisa mengalir di sekitar permukaan metal dan tidak bisa menembusnya.
Speakernya menurut saya cukup lumayan, tetapi jika diletakkan di atas meja suaranya agak sedikit memendam karena posisi speakernya diletakkan di bagian belakang. Saya pribadi tidak mengeluhkan dengan posisi speaker seperti ini karena saya jarang sekali menggunakan handphone saya dengan meletakkannya di atas meja. Satu lagi yang spesial yaitu baterainya yang berkapasitas 4000mAh yang tidak dapat di lepas, perangkat kelas atas saja kebanyakan baterainya palingan hanya sekitar 3000 mAh dan baterainya awet bisa bertahan seharian tapi waktu pengisiannya cukup lama karena tidak dilengkapi fitur fast charging seperti pada Redmi Note 3. Dari hasil tes yang Saya lakukan Xiaomi Redmi 3 membutuhkan waktu lebih dari 3 jam untuk mengisi penuh baterainya.
Ada peningkatan pada sektor kamera di bandingkan dengan Redmi 2, selain megapixelnya yang meningkat menjadi 5 megapixel untuk kamera depan dan 13 megapixel untuk kamera belakang sekarang fokusnya juga lebih cepat berkat teknologi PDAF yang ditanamkan seperti pada Redmi Note 3. Pada kondisi kurang cahaya fokusnya masih terasa agak lambat. Kamera Redmi 3 juga bagus dan bisa digunakan bagi Anda yang ingin belajar fotografi yang sangat dasar atau untuk mengasah sense photography dasar anda. Kamera Redmi 3 ini juga bisa digunakan untuk merekam video dengan resolusi full HD, terdapat fitur continuous, autofocus dan fitur tersebut bekerja cukup baik, hanya saja tidak ada fitur slow motion seperti pada Redmi Note 3. Untuk hasil rekaman videonya sepertinya bisa digunakan bagi anda yang ingin membuat video di YouTube atau membuat short movie.
Redmi 3 sudah mendukung konektivitas 4G di kedua slot simcard nya sehingga anda bisa menikmati internet cepat di perangkat ini tetapi untuk Slot SIM 2 sistemnya hybrid jadi harus memilih antara simcard atau micro SD. Untuk sensornya sangat lengkap dan gyro sensor tidak absen di perangkat ini. Jadi bagi Anda yang ingin mencoba VR bisa menggunakan perangkat ini, kedepannya para siswa dan guru bisa menggunakannya untuk Project goal Expedition di kegiatan belajar mengajar. Redmi 3 sudah dibekali MIUI 7.1 terbaru yang berbasis Android Lollipop 5.1.1. Seperti yang kita ketahui MIUI menggabungkan fitur kostumisasi Android dengan UI OS tetapi sebenarnya tiru meniru merupakan hal yang biasa dalam dunia teknologi bahkan yang cukup menarik adalah Apple tidak jarang terinspirasi oleh perusahaan lain seperti halnya ia terinspirasi oleh fujixerox dalam menciptakan machintos. Sebenarnya Point yang lebih penting menurut saya adalah manfaat dan keuntungan yang kita rasakan sebagai konsumen.
Berikut spesifikasi lengkapnya
Teknologi jaringan : GSM / CDMA / HSPA / EVDO / LTE
Dimensi bodi : 139.3 x 69.6 x 8.5 mm
Berat : 144 g
Dual SIM (Micro-SIM/Nano-SIM, dual stand-by)
Tampilan : IPS LCD capacitive touchscreen, 16 juta warna
Ukuruan layar : 5.0 inchi
Resolusi layar : 720 x 1280 pixels
Antarmuka : MIUI 7.0
Sistem Operasi : Android OS, v5.1 (Lollipop)
Chipset : Qualcomm MSM8939v2 Snapdragon 616
CPU : Octa-core
GPU : Adreno 405
Slot microSD, hingga 256 GB
Memori internal : 16 GB
RAM : 2 GB
Kamera belakang : 13 Megapixel, f/2.0
Fitur kamera : Geo-tagging, touch focus, face/smile detection, HDR, panorama
Definisi rekaman video : 1080p@30fps
Kamera depan : 5 MP, f/2.2, 1080p@30fps
Wi-Fi 802.11 b/g/n, Wi-Fi Direct, hotspot
Bluetooth v4.1, A2DP
GPS Yes, with A-GPS, GLONASS, BDS
Infrared port Yes
Radio FM radio
USB microUSB v2.0
Sensor : Accelerometer, gyro, proximity, compass
Kembali lagi ke awal Steve Jobs mengatakan bahwa ia akan melakukan perang nuklir dengan Android, Kenapa? Tidak bisa dipungkiri bahwa iPhone merupakan produk yang sangat revolusioner, saya juga mengaguminya ketika pertama kali iPhone diperkenalkan dan Saya yakin jika tidak ada iOS Android tidak akan seperti sekarang ini. Yang saya lihat dan rasakan smartphone bermanfaat bagi manusia dan juga bisa membuat kita semakin cerdas. Kita bisa mencari informasi dengan sangat cepat dengan menggunakan smartphone, proses jual beli bisa dengan mudah dilakukan, membaca buku digital atau berita bisa dimana saja, menggunakan moda transportasi online, belajar bahasa asing, juga bagi yang ingin belajar fotografi sangat dasar membuat short movie atau video untuk YouTube juga bisa menggunakan smartphone dan masih banyak hal lainnya yang dapat dilakukan dengan smartphone.
Apakah semua hal tersebut harus hanya eksklusif didapatkan dengan membeli iPhone saja yang harganya bisa mencapai 10 juta?
Mungkin di negara maju harga tersebut masih terjangkau oleh mayoritas rakyatnya, tetapi bagaimana di negara berkembang seperti di Indonesia?
Apa manfaat tersebut harus eksklusif untuk kalangan menengah ke atas saja?
Saya berpendapat kita harus berterima kasih pada para manufaktur yang memproduksi ponsel murah tetapi canggih seperti Xiaomi ini. Produk low end mereka yang sekarang memiliki spesifikasi dan desain seperti kelas atas dan harganya dibawah 2 juta saja dengan begitu saya yakin produk ini akan memikat hati banyak kalangan di kelas menengah kebawah
Demikian Harga dan Spesifikasi Xiaomi Redmi 3, Murah Mamun Sangat Canggih. Semoga bermanfaat
Berkomentarlah dengan sopan dan santun sesuai topik yang kami sajikan
EmoticonEmoticon